
JAKARTA - Manuver mantan Kabareskrim Komjen Pol
Susno Duadji menuai dukungan. Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM)
Islam mulai mendukung jenderal bintang tiga nonjob itu. Mereka, antara
lain, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Forum Umat Islam
(FUI), dan Ada Api (Aliansi Damai Anti Penistaan Islam).
"Pak Susno ini sedang berupaya membongkar skandal besar. Akibatnya, dia mulai menerima banyak ancaman yang bisa membahayakan nyawanya," kata Presidium MER-C Joserizal Jurnalis di Kantor MER-C di Kramat Lontar, Jakarta Pusat, Minggu (21/3).
Karena itu, kata Joserizal, tenaga medis di MER-C bakal mengawal Susno selama 24 jam. Itu untuk memastikan bahwa kondisi kesehatan mantan Kapolda Jawa Barat itu tidak terganggu, baik secara fisik maupun psikis.
Menurut Joserizal, posisi Susno saat ini seperti Munir, aktivis Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) yang diracun di pesawat dalam perjalanan ke Belanda. Saat itu, kata Joserizal, Munir menyimpan banyak informasi tentang dosa-dosa pejabat publik. Karena itu, dia harus "dimatikan" agar informasi itu tidak terekspose.
Dokter berdarah Minang itu menambahkan, porsi pengawalan untuk Susno bakal seperti yang dilakukan MER-C kepada Abu Bakar Ba'asyir di Lapas Cipinang pada 2006 silam. Semua makanan dan obat-obatan yang disodorkan kepada Susno akan diperiksa.
"Pemimpin-pemimpin perjuangan Palestina biasanya diracun dan dibunuh melalui obat-obatan yang mereka makan saat dalam tahanan. Itu bisa saja terjadi pada Pak Susno," kata dokter ahli bedah tulang yang pernah menjadi relawan medis di Iraq, Palestina, dan Afghanistan itu.
Hal senada diungkapkan Sekretaris Ada Api Idris Hady. Dia mengaku berkali-kali menerima pesan singkat (SMS) langsung dari Susno. "Pak Susno menyatakan bahwa posisi dia saat ini dalam bahaya. Nyawa dia terancam," katanya.
Pernah Idris menelepon Susno saat berada di Palembang. Susno hanya memberikan waktu singkat untuk berbicara. "Saya sedang dalam tempat persembunyian. Segera akhiri kontak telepon. Nanti saya ketahuan," kata Idris menirukan Susno. Sejak saat itu mereka hanya saling berkontak melalui pesan singkat.
Hal senada diungkapkan Ketua Kaderisasi FUI Mursalim. Menurut dia, pembelaan terhadap Susno sama seperti perjuangan membela kebenaran. Sebab, mantan wakil kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) itu adalah kunci membongkar skandal kasus besar di Indonesia. "Kami siap mengawal Pak Susno," tegasnya. (aga/c2/iro)
"Pak Susno ini sedang berupaya membongkar skandal besar. Akibatnya, dia mulai menerima banyak ancaman yang bisa membahayakan nyawanya," kata Presidium MER-C Joserizal Jurnalis di Kantor MER-C di Kramat Lontar, Jakarta Pusat, Minggu (21/3).
Karena itu, kata Joserizal, tenaga medis di MER-C bakal mengawal Susno selama 24 jam. Itu untuk memastikan bahwa kondisi kesehatan mantan Kapolda Jawa Barat itu tidak terganggu, baik secara fisik maupun psikis.
Menurut Joserizal, posisi Susno saat ini seperti Munir, aktivis Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) yang diracun di pesawat dalam perjalanan ke Belanda. Saat itu, kata Joserizal, Munir menyimpan banyak informasi tentang dosa-dosa pejabat publik. Karena itu, dia harus "dimatikan" agar informasi itu tidak terekspose.
Dokter berdarah Minang itu menambahkan, porsi pengawalan untuk Susno bakal seperti yang dilakukan MER-C kepada Abu Bakar Ba'asyir di Lapas Cipinang pada 2006 silam. Semua makanan dan obat-obatan yang disodorkan kepada Susno akan diperiksa.
"Pemimpin-pemimpin perjuangan Palestina biasanya diracun dan dibunuh melalui obat-obatan yang mereka makan saat dalam tahanan. Itu bisa saja terjadi pada Pak Susno," kata dokter ahli bedah tulang yang pernah menjadi relawan medis di Iraq, Palestina, dan Afghanistan itu.
Hal senada diungkapkan Sekretaris Ada Api Idris Hady. Dia mengaku berkali-kali menerima pesan singkat (SMS) langsung dari Susno. "Pak Susno menyatakan bahwa posisi dia saat ini dalam bahaya. Nyawa dia terancam," katanya.
Pernah Idris menelepon Susno saat berada di Palembang. Susno hanya memberikan waktu singkat untuk berbicara. "Saya sedang dalam tempat persembunyian. Segera akhiri kontak telepon. Nanti saya ketahuan," kata Idris menirukan Susno. Sejak saat itu mereka hanya saling berkontak melalui pesan singkat.
Hal senada diungkapkan Ketua Kaderisasi FUI Mursalim. Menurut dia, pembelaan terhadap Susno sama seperti perjuangan membela kebenaran. Sebab, mantan wakil kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) itu adalah kunci membongkar skandal kasus besar di Indonesia. "Kami siap mengawal Pak Susno," tegasnya. (aga/c2/iro)
Baca juga yang ini :
- Maladewa Gandeng Jerman Amandemen 'Hukum Syariah'
- Kompolnas Dukung Susno Duadji
- Satgas Mafia Hukum Didesak Periksa Perwira Polri
- Imam Brandeis Minta Al-Qurannya Dikembalikan
- MUI Dukung Fatwa yang Haramkan Rokok

Beri Komentar