ALAT UJI KOMITMEN

Sehingga dengan adanya surat komitmen tersebut harus melahirkan banyak program yang mengkondisikan seluruh jamaah bisa menjaga komitmennya sekaligus sebagai alat ukur konsistensinya. Sebab komitmen tersebut akan layu sebelum berkembang tanpa dipupuk dengan menjalankan program-program sebagai konskwensinya.
Bentuk program itu tidak harus baru tapi efektif dan maksimal hasilnya. Ada yang sifatnya menguatkan program lama, memperbaiki program yang sudah ada dan membuat program tambahan. Terutama terkait dengan ibadah di masjid dan muamalah di kampus.
Salah satunya adalah revitalisasi halaqah di masjid. Halaqah mempunyai fungsi dua yaitu kepemimpinan dan tarbiyah. Kepemimpinan terkait dengan kendali dan mobilisasi jamaah untuk berperan aktif berbagai kegiatan amal jama'i untuk membangun peradaban Islam ini. Kemudian untuk fungsi tarbiyah adalah memberikan pembelajaran, transformasi ilmu dan nilai-nilai keimanan kepada jamaah.
Selanjutnya dengan program-program tarbiyah di halaqah dan di masjid itu dengan sendirinya meningkatkan kualitas jamaah baik secara pemahaman maupun amalannya. Keimanan ini akan staqnan bahkan mungkin bisa hilang saat tidak ada tarbiyah karena syetan dan nafsu ini tidak pernah pensiun dan putus asa agar semakin manusia yang terjerumus dalam kesesatan.
Masih terlalu banyak ilmu dan pengetahuan keislaman yang belum dikuasai dan seharusnya dikuasai oleh umat Islam. Dengan proses tarbiyah ini juga terkait dengan kewajiban kepada istri dan anak. Ketika sang ayah sebagai kepala keluarga itu sudah mendapatkan keilmuan Islam yang memadai dari proses tarbiyah di masjid dan halaqah maka itu akan memudahkan proses tarbiyah di dalam rumah.
Kemudian dalam dunia manajemen organisasi yang paling sulit adalah control terhadap jalannya program yang sudah disepakati dan mengevaluasinya. Termasuk di dalamnya adalah komitmen ini membutuhkan perangkat kontrol dan evaluasi yang jelas. Halaqah sebagai fungsi kendali yang paling banyak berperan adalah murabbi dan ketuanya yang harus ada tanggung jawab, kemauan dan keberanian. Jika ketiga hal itu ada maka akan ada kreatifitas muncul untuk membuat kegiatan-kegiatan tarbiyah dan menjalankannya.
Program utama bada Maghrib yaitu taklim sebenarnya sudah sangat memadai yaitu kajian malam Senin shiroh nabawiyah oleh ust. Lukman Hakim Lc, malam selasa tafsir oleh ust. Masykur Lc yang sementara digantikan oleh ust. Kusnadi, malam Rabu kajian figh oleh ust. Ahmad Rifa'i Lc, malam Kamis kajian aqidah oleh ust. Kholis Mukhlis, Lc. Malam Jum'at mimbar santri, malam Sabtu tausyiah dari perwakilan halaqah, malam Ahad kajian manhaj dan pencerahan dan para ustadz-ustadz senior.
Kemudian di halaqah juga ada tahsin, terjemah dan tafsir al-qur'an. Pembacaan buku-buku tentang akhlaq dan manhaj. Namun ada variasi dari masing-masing halaqah untuk berinisiatif dalam membuat program yang telah disepakati anggotanya.

A




Baca juga yang ini :

- KOMITMEN JAMAAH
- NILAI DASAR STIS HIDAYATULLAH
- MINIMALIS DAN MAKSIMALIS
- PERJALANAN ILMU DAN IMAN
- URGENSI PENGKADERAN


Komentar

Beri Komentar
Nama :
Website :
    Ex: www.stishidayatullah.ac.id (tanpa http://)
Komentar :
   
    (Masukan 6 digit kode diatas)
   
Cari





Copyright © 2010 by STIS Hidayatullah Balikpapan. Desain by Imran Kali Jaka All Rights Reserved.
e-mail : [email protected] | [email protected]