KEKACAUAN BERAGAMA PADA MAHASISWA ISLAM

Ada kekacauan beragama yang terjadi pada mahasiswa Islam. Sehingga mereka cenderung mengkritik, protes dan tidak bangga dengan keislamannya. Mereka merasa terbelenggu dengan tradisi keilmuan Islam, bukan mereka tidak paham Islam justru mereka sudah lama bergelut dengan ilmu-ilmu keislaman.

Salah satu buktinya adalah ada mahasiswa program studi, di salah satu perguruan tinggi yang afiliasinya Islam mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran. Mereka ini menolak atas perubahan penyatuan program studi ke program yang ada nama-nama Islam di belakangnya.

Berikut ini salah satu komentarnya: "Pelan-pelan syariat ajaran setan arab dipaksakan di negara ini, setelah akhirnya negara in hancur seperti ini soviet baru semua menyadari bahwa agama biadab ini adalah sumber permasalahan, penyesalan akan datang di akhir."

Mereka menyebut ulama dengan "syetan berjubah", kitab suci sebagai "buku dongeng," menyebut Muhammad dengan "penyihir, tukang santet/hipnotis atau penggila wanita". Bagi yang tidak biasa dengar pasti panas telinga dan mendidih darah. Ini wajar dan harus sebagai pemeluk agama Islam yang tetap konsisten.

Tapi sebenarnya ungkapan dan fitnah seperti itu sudah ada sejak Muhammad diangkat menjadi nabi dan mendakwahkan Islam ini di Makkah. Komentar-komentar yang bahasa orang sekarang sebagai "pembunuhan karakter". Karena sengaja membuat orang yang ditarget menjadi jatuh dan terpuruk reputasinya.

Lebih dari itu Nabi Muhammad dan para sahabatnya terancam dibunuh beberapa kali dan diboikot ekonominya oleh masyarakat sehingga kesulitan makan sampai tiga tahun. Di Thaif tejadi peristiwa yang sangat mengetarkan hati, seorang nabi pilihan diusir dan lempari batu-batu oleh anak-anak kecil sambil dikata-katai sebagai "orang gila-orang gila" Sehingga gunungpun sempat marah untuk kemudian meminta izin kepada nabi Muhammad untuk gunung tesebut dibolehkan menghancurkan masyarakat Thaif. Tapi Nabi Muhammad dengan kasih sayangnya menagatakan, "Jangan, mereka belum tahu dan saya berharap anak cucu dari mereka menjadi pendukung setia Islam." Bukannya beliau marah tapi malah mendoakan, subhanallah.

Hari ini, umat Islam diperhadapkan dengan saudaranya sendiri sesama umat Islam yang membenci dan berusaha menghancurkan Islam dari dalam. Perang saudara dalam dunia keilmuan menjadi trend di dunia perguruan tinggi. Muncul aliran kiri, liberal dan golongan aneh-aneh yang mengaku gerakan pembaharu Islam

Mereka tidak bisa dengan mudah untuk diajak dialog apalagi berdebat. Argumen-argumennya terasa ilmiah tapi sebenarnya tidak ilmiah. Artinya tidak ada dasar dan rujukan yang jelas terhadap dalih yang diberikan. Tapi aromanya sangat jelas yaitu kebencian yang sangat.

Sepertinya mereka sangat menyesal menjadi bagian dari umat Islam dan seolah berusaha untuk menjadi gerakan untuk meluruskan Islam. Mereka marah kalau ada yang menyerang tapi mereka sendiri suka menyerang. Mereka menggalakkan kebebasan berkomentar dan selalu berdalih kebebasan, sementara ketika ada yang berkomentar membela Islam, dianggap fanatik buta dan golongan syetan arab.

Hingga saat ini, masih banyak mahasiswa Islam yang terjangkiti virus seperti kekacauan beragama. Aneh dan bingung orang tua dan masyarakat sekarang, melihat mahasiswa-mahasiswa muslim yang seharusnya menjadi teladan dalam pemahaman dan pengamalan Islam. Tapi justru mereka yang terdepan untuk menjelekkan, menghujat dan menentang Islam. Ada orang tua yang sangat kecewa dengan anaknya yang dikuliahkan di perguruan tinggi Islam, bukannya menjadi sholeh tapi sudah tidak jelas lagi shalatnya dan suka berdalih kalau diingatkan dengan tentang prilakunya.

Inilah yang menjadi fitnah besar di masyarakat Islam. Mereka yang tahu Islam tapi menentang Islam dan ada sebagian umat Islam yang tidak paham Islam tapi sangat tekun mengamalkan Islam. "Ya Allah, berilah petunjuk dan kekuatan untuk menghadapi ujian ini"

Kita harus yakin bahwa masih banyak mahasiswa Islam yang lurus agamanya. Allah akan senantiasa membela dan menjaga agama Islam ini dengan cara yang kita tidak tahu. Tugas kita adalah semaksimal mungkin untuk berbuat dan berbuat untuk Islam ini dengan lebih baik. Wallahu a'lam bish shawwab

 




Baca juga yang ini :

- KEIMANAN YANG TERUJI
- DI MANA PEMUDA MASA KINI?
- PENDIDIKAN KARAKTER ALA IBRAHIM (3)
- PENDIDIKAN KARAKTER ALA IBRAHIM (2)
- PENDIDIKAN KARAKTER ALA IBRAHIM (1)


Komentar

Beri Komentar
Nama :
Website :
    Ex: www.stishidayatullah.ac.id (tanpa http://)
Komentar :
   
    (Masukan 6 digit kode diatas)
   
Cari





Copyright © 2010 by STIS Hidayatullah Balikpapan. Desain by Imran Kali Jaka All Rights Reserved.
e-mail : [email protected] | [email protected]